Ada sebuah pelajaran yang ingin aku share di blog ini.. yaitu kultur silaturahmi dan rasa kekeluargaan orang Turki yang luar biasa!!! Apalagi cara mereka menjamu tamu dan memperlakukan tamu... Masya Allah!!! Persis seperti apa yang di ajarkan Rasulullah kepada umatnya, mengagungkan tamu menjadi sebuah keharusan. Dan etika menerima tamu ini sudah mendarah daging dan menjadi kultur sosial di kalangan masyarakat Turki, aku pun banyak belajar dari mereka bagaimana cara menjamu dan mengagungkan tamu. Aku sudah membahas tentang bagaimana menjamu tamu ini sebelumya di postingan yang ini.
Bagi diriku pribadi, yang aku rasakan selama ini... rasa kekeluargaan dan silaturahmi orang Turki cukup istimewa dan berbeda seperti orang kita (khususnya aku yagn agak cuek, baru ngontak orang kalau ada butuhnya :-D). Contohnya ketika seseorang pulang dari tempat kerja jauh dan telah mengabarkan ke teman-temannya,pasti mereka akan marah karena nggak ngasih kabar atau ketemuan. Katanya kalau kita tidak saling kabar mengabari baik secara langsung atau tidak langsung, itu artinya kita tidak menghargai pertemanan kita sama mereka. Apa artinya teman kalau tidak saling memberi kabar satu sama lain. Duh, jadi malu...
Contoh kecil lainnya dalam hal menyapa kabar atau bahasa turkinya "nasilsin". Hampir setiap hari atau setiap saat kalau kita ketemu dengan tetangga, teman atau pasti yang pertama kali di tanyak adalah "nasilsin", setelah itu akan merembet nanya kabar ibu, bapak, atau suami kita . Mungkin bagi kita itu sekedar basa basi, apalagi kalau keseringan hampir setiap saat akan membuat kita bosan dan membuat kita ambil jalan lain supaya nggak ketemu dengan orang yang kita kenal.
Tapi bagi mereka, sebuah sapaan "nasilsin" (apa kabar) atau "ne var ne yok" (ada apa aja) yang lebih terdengar sebatas service lips (basa basi) ini sudah menjadi keharusan ketika bertemu dengan setiap orang. Kalau jarang ketemu bisa dibilang wajar menanyakan kabar, tapi ini hampir tiap hari kita ketemu tetep aja nasilsin ga lupa. Bahkan ketika kita bertamu pasti mereka menyambut hangat dan bilang hoşgeldin (selamat datang) dan nasilsiniz (apa kabar). Setelah kita duduk di dalam rumah kita akan mendengar pertanyaan yang sama hoşgeldin dan nasilsin :-).
Ketika menunjukkan rasa cinta kepada sesama anggota keluarga pun selalu di tunjukkan dengan berpelukan dan cium pipi kanan kiri, so touchinggg... Bahkan aku pun melihat sendiri bagaimana suami memeluk dan mencium pipi neneknya yang sudah berusia 80 tahun ke atas. Bahkan sempat bermanja-manja tidur di pangkuan beliau. Begitupun ayah mertuaku yang selalu menanyakan kabar tiap pagi sama anak-anaknya "ne haber oğlum" pa kabar anaku???. Bentuk perhatian yang tidak seberapa tapi memberikan efek yang merekatkan rasa kekeluargaan satu dengan yang lainnya.
Budaya tolong menolong orang Turkipun ga tanggung-tanggung, mereka selalu menolong secara tuntas. Memang tidak semua orang sama, tapi generally orang Turki selalu memberikan yang terbaik ketika ingin menolong seseorang dan tidak menerima balas jasa. Kalau kita ingin membalas mereka dengan uang, mereka pasti akan marah, karena memang apa yang ingin mereka lakukan itu adalah tulus. Prinsip mereka menolong orang atau mengagungkan tamu adalah berkah untuk kehidupan mereka kelak.
Semoga menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan silaturahmi dan mengikat rasa kekeluargaan dengan orang-orang terdekat kita tanpa balas jasa. ^_^
4 comments:
assalamualaikum kak,
saya nurul, pengen nanya kak
apa kaka ada tau, orang indonesia yg tinggal di ankara,
soalnya taun depan kekasihku dari ankara menjemputku untuk dibawa ke turki bertemu orang tuanya kak...
jd,,,seengganya biar bisa main...dan cari teman
Reply:
@Nurul: wa alaykumsalam wr wb... Orang indonesia yang tinggal di Ankara lumayan banyak, ada yang jadi gelin atau juga mahasiswa. Apalagi kantor KBRI ada di Ankara. In sha Allah semoga nanti bisa ketemuan sama sesama orang Indonesia disana ya.
Mbak, bisa saya minta kontak mbak? Whatsapp atau apa gt.
Salam,
Siap siap bertamu ke turki nih *masihmimpi
Post a Comment