Sunday 4 March 2018

I am back.... Thanks and sorry

Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillah bisa nulis di blog ini lagi setelah sekiaaaaannn lamanya off karena beberapa puluhan alasan yang ada hahaha lebay. Ada banyak sekali yang ingin saya tulis disini tapi harus mulai dari mana, karena semua topik yang ada di kepala saya bertumpuk harus di susun dulu satu-satu. Karena semua penting untuk di share dan di baca khususnya bagi yang tertarik dengan dunia per-Turki-an. Insha Allah suatu hari nanti semoga Allah berikan kesempatan dan kesehatan untuk bisa menulis dan berbagi di sini di rumah virtual saya.

Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih banyak bagi yang sudah berkunjung... sekaligus juga saya mohon maaf karena tidak bisa membalas komen nya satu persatu. Semoga di maklum ya, dan saya juga mendoakan bagi yang sedang resah, bingung, gundah gulana semoga di berikan jalan, jawaban dan kepastian untuk urusannya.

Kedua, bagi yang ingin mencari tahu informasi tentang kota Turki, kebudayaan, adat istiadat, bahasa, buah-buahan, musim, makanan... bisa cari di internet atau kalau masih ada yang ingin bertanya secara private bisa kirim ke email saya, semoga saya bisa bantu sesuai kemampuan.

Tapiii kalau bertanya tentang karakter laki-laki Turki apalagi menanyakan baik atau enggak, serius atau enggaknya MAAF ya saya tidak bisa bantu! Karena yang bisa menilai orang tersebut adalah ANDA sendiri. Ada banyak email masuk yang rata-rata menanyakan hal seperti ini. Saya bukan bu RW, bu Lurah atau detektif, apalagi seorang pembaca hati manusia... :D.

Perlu di ketahui, sebetulnya orang Turki juga manusia sama seperti kita orang Indonesia. Ada yang baik, ada yang jahat. Cuman memang rata-rata temperamen dan punya ciri khas keras dalam bersikap. Dan setiap orang ukuran kebaikan dan kejahatannya saja yang berbeda. Dan yang bisa mengukur, menilai orang tersebut hanya adiri kita yang berinteraksi langsung dengan orangnya, walaupun tidak bertatap muka secara langsung tapi saya percaya feeling atau instuisi wanita lebih tajam dalam menilai orang.

Saran saya bagi yang sedang berhubungan dengan pria Turki, jangan langsung terbuai, tergoda dan melayang ketika pria Turki baru di kenal langsung bilang "seni seviyorum" atau "I love you" dan kalimat romantis lain nya. Kalimat-kalimat ini adalah kalimat obralan yang biasa dan sering di ucapkan oleh pria Turki karena ketemu orang asing dan bisa di ajak praktek ngobrol bahasa inggris.

Saran saya bagi yang sedang bingung dia serius atau enggak... atau galau menanti janji yang akan di tepati. Jawaban saya adalah SABAR ya, dan tetap JAGA HATI. Kalau serius suruh datang melamar, kalau enggak mau ya udah dadah bye bye.

Oke cukup segitu aja dulu ya. Seneng bisa nulis blog lagi dan semoga moodnya bisa stay tune sampai ke depan.
Assaalamu alaykum. Allaha emanet olun.

Friday 23 October 2015

Hati-hati!!! Penipu WNI yang tinggal di Turki menawarkan bantuan masih berkeliaran mencari mangsa di medsos lain

Audzubillah... Bismillah...

Berangkat dari geram saya dengan seorang wanita, Elizabeth Anwar (EA), yang sudah menipu beberapa teman mahasiswa dan beberapa teman gelin di Turki... Kasusnya sudah di tindak lanjuti oleh kepolisian di Giresun - Turki Utara, ternyata si terdakwa ini masih mencari mangsa lain di media jejaring sosial yang lain karena FB dan twitter dia sudah hilang entah kemana. Tolong kepada teman-teman harap berhati-hati dengan orang yang sok kenal sok dekat dan menawarkan bantuan dengan embel-embel yang menggiurkan, yang ternyata serigala mencari mangsa baru.

Karena ternyata beberapa minggu lalu ada lagi korban yang kena tipu oleh penjahat wanita ini. Korban komen di salah satu blog teman yang sudah posting tentang penjahat wanita ini.
    ***********
    " aku juga korbannya malah tinggal 1 rumah dengan dia waktu itu tgl 24/4/2015 ....aku di tipu USD 5000 dan bukti masih ada ....modus dia mau buatin passport Indonesia dan sampai skrg aku masih simpan SS nya ...ada hamba Allah yg tinggal di turkey share di fb dan kita baru menyadarinya ...ternyata banyak yg di tip ..aku di buatnya kayak babu dia jadi tukang masak ama suami aku ..bersihkan rumah ..cuci baju sgala pekerjaan rumah kita yg bereskan dan dia cuma tau order makanan..pekerjaaanya hari2 tidur dan makan...dia dah Ahmet Agdere pekerjaannya cuman jualan rokok illegal dan whisky.Dan aku masih juga ada alamat rumah dia di turkey ...tolong siapa aja yg bisa bantu aku hubungi aja di FB kita Nanonda Nounousa atau Mido Budiarjo. From Morocco..." 
    ---
    Info dari teman sesama gelin... Korban WN singapura asal Kediri. Suaminya orang Maroko. Kenal EA dari 3 tahun lalu di PALTALK. Setelah menikah, suami korban mau buka resto di Bali, karena merasa mempunyai teman orang indo yaitu EA dia pun bertanya ke EA, dilaranglah bisnis di bali, malah dikasih ide bisnis di Turki yaitu di giresun. EA mengaku kenal dekat dengan pemerintahan kota Giresun dan juga kenal dengan ibu dubes. Korban dijanjikan bisa buat paspor indo demi kelancaran bisnis katanya dan izin tinggal di Turki. EA pun ingin berjoin bisnis dengan korban, jadi untuk mengurus semuanya, korban dan suaminya datang ke Turki dan tinggal dengan mereka.

*************

Dan ini saya copas lagi tentang pemberitaan awal kejahatan yang di lakukan wanita ini dari status teman saya di FB.
Mohon bagi para blogger dan teman-teman untuk bantu menyebarkannya, agar tidak ada yang jadi korban lagi.

--------------------
FYI... This woman is a fraud and law breaker!
Hati hati dengan penipu ini, nama asli Elizabeth Anwar (fb lama sudah dideactivated, ini fb barunya dengan nama Aysegul Agdere dan/atau Elizabeth Agdere ; dicurigai membuat banyak akun baru dalam rangka mencari mangsa baru), menikah dengan WN Turki Ahmet Agdere domisili Bulancak, Giresun (Turki). Korbannya mahasiswa Indonesia di Turki dan istri2 Turki asal Indonesia, total kerugian yg sudah terdata sekitar 20.000TL (lebih dari 100jt rupiah). Modusnya jualan barang2 dari Indonesia dan tiket Qatar Airways dg harga murah. Telah dilaporkan ke KBRI Ankara dan sedang diproses oleh kepolisian di Turki. Setelah kejadian ini kemudian terlacak ternyata ybs sebelum ke Turki sudah menipu banyak orang di Indonesia pada tahun 2012 (bisa digoogle) namun tidak diproses secara hukum. Jangan lagi ada korban karena penipu bebas berkeliaran mencari mangsa baru. Silahkan sebarkan!!!


https://www.facebook.com/profile.php?id=100008348410046

https://twitter.com/SplashBanana

Thursday 3 October 2013

Resiko menikah dengan orang Turki (edisi Shock Culture)

Setiap orang yang ingin memutuskan untuk menikah, sudah pasti yang terbayang adalah indahnya menjadi pengantin baru. Ada rasa bahagia, tegang sekaligus deg-deg-an… nano nano lah pasti rasanya, apalagi kalau calonnya orang asing atau kata orang suka di sebut “bule”. Baik pihak laki-laki atau perempuannya sudah membayangkan dan merencanakan bagaimana kehidupan baru kelak yang akan di jalani ketika keduanya menyandang status baru menjadi sepasang suami istri. Dapat di bayangkan juga rasa bahagia keluarga dari kedua belah pihak, ucapan selamat berbahagia dan selamat menempuh hidup baru akan berdatangan silih berganti dari berbagai penjuru untuk menyalami.

Eiitttt… selain membayangkan yang indah-indah, pihak laki-laki atau pihak perempuannya juga harus mempersiapkan diri untuk membayangkan kenyataan lain seperti apa dan bagaimana hidup yang akan di jalani nanti bersama suami orang asing dan dengan lingkungan yang asing pula. Akan ada banyak rutinitas baru, kegiatan baru, tugas baru, dan kebiasaan baru sebagai seorang istri dan sebagai seorang suami untuk bisa beradaptasi, kerjasama, saling melengkapi dan mendampingi satu sama lain untuk menjalani kehidupan berumah tangga.

Khususnya bagi yang akan menikah dengan orang asing, betul-betul harus di pertimbangkan lagi matang-matang dalam mengambil keputusannya kelak untuk bersanding dengan si “dia”. Karena ke depan pasti akan ada banyak perbedaan entah itu dalam hal bahasa, karakter, makanan, budaya, adat dan kebiasaan yang lainnya. Setiap dua manusia bersatu dalam sebuah ikatan pernikahan apalagi beda negara, artinya disitu ada dua negara, dua karater, dua kultur, dua bahasa yang berbeda satu dengan yang lain. Jadi selain persiapan teknis seperti persyaratan pernikahan, persiapan resepsi pernikahan dan yang lainnya, ada hal lain yang jauh lebih penting bagi pasangan yang ingin memutuskan untuk menikah dengan orang asing, yaitu persiapan mental ketika harus tinggal bersama suami dan survive di negara orang.

Topik ini cukup penting untuk di share dan baca oleh orang-orang yang sedang menjalin hubungan dengan orang luar (khususnya orang Turki) supaya dapat di pikirkan keputusannya secara matang bagaimana kehidupannya nanti kelak setelah menikah. Ketika kalimat ijab kabul akan diucapkan dan ikatan pernikahan akan di syahkan, mental masing-masing sudah siap untuk struggle hidup bersama membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia.


Sebetulnya tinggal di luar negeri itu tidak sekeren, seindah atau senyaman yang dibayangkan. Memang terlihat banyak keindahan, tempatnya rapih, bersih, cantik atau banyak tempat bersejarah yang bisa di petik hikmahnya sekaligus bisa jalan-jalan ke luar negeri. Tapi ternyata kenyataanya tidak seindah itu, akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tantangan yang nanti akan di hadapi itu adalah "Culture Shock" atau geger budaya. Shock culture itu biasanya di hadapi oleh orang-orang yang menghadapi transisi perpindahan lingkungan dari satu negara ke negara lain. Dari segi mana sajakah itu??? saya akan coba kupas satu persatu.

1.      Perbedaan bahasa, karakter dan kebiasaan suami istri
            Untuk perbedaan bahasa biasanya bisa di tengahi dengan bahasa internasional yang sudah di akui secara umum yaitu bahasa inggris. Tapi adakalanya ketika terjadi sebuah masalah atau sebuah salah paham antara suami istri atau dengan pihak keluarga suami, kadang-kadang agak susah untuk memberikan sebuah pengertian atau memahamkan satu sama lain. Karena hampir rata-rata orang turki jarang yang bahasa inggrisnya bagus. Jadi terkadang otak kita harus bekerja dua kali lipat karena kita harus menterjemahkan terlebih dahulu kalimat demi kalimat yang akan di utarakan ke pasangan kita. Jadi bayangkan saja, ketika situasi panas “pertengkaran” terjadi dan satu sama lain pegang kamus dan harus nerjemahin dulu, itu bisa saja terjadi loh! Jadi bahasa betul-betul memegang peranan penting dalam berkomunikasi dan juga menjadi kebutuhan untuk bisa saling memahami, saling mengerti dalam mengutarakan maksud atau keinginan dan juga isi hati. Jadi kita harus siap dengan segala kemungkinan dan kendala perbedaan bahasa dalam kehidupan kita nantinya.

            Perbedaan karakter akan selalu ada bagi setiap pasangan pengantin baru. Entah itu pengantin dari satu negara, satu kota, satu etnis atau lintas etnis… apalagi ini lintas negara. Setiap manusia memiliki karakter bawaan dan kebiasaannya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana cara menyikapi perbedaan tersebut untuk bisa saling mengerti dan memberikan toleransi satu sama lain. Intinya semua pihak harus bisa kompromi secara terbuka, adil dan bijaksana.

            Misalnya: sang istri karakternya tipikal orang asia yang lemah lembut, sopan dan selalu ‘legowo’ menerima apa adanya, tapi sebaliknya sang suami tipikal turki yang keras, blak-blakan, pemaksa dan besar kemauan. Di antara semua perbedaan tersebut ada satu persamaan yang bisa menyatukan semuanya itu yaitu dengan cinta dan kasih sayang. Karena tipikal orang turki mayoritas romantis, penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang. Jadi kita harus siap juga untuk menghadapi perbedaan karakter seperti ini dan bisa kompromi satu sama lain. Puncaknya kalau perbedaan ini ternyata tidak bisa di pertemukan berarti kita harus bisa bersikap toleransi dengan membiarkan perbedaan tersebut dan tidak merugikan satu sama lain.

            Atau contoh kecil lain misalnya: si istri orang Indonesia biasa makan dengan tangan, sedangkan bagi suami orang turki kebiasaan mereka makan dengan garpu, kalau makan dengan tangan terlihat menjıjıkkan dan kurang sopan apalagi untuk makan bersama dengan keluarga. Perbedaan ini tinggal di diskusikan solusinya tanpa mengintimidasi satu sama lain, maksudnya si istri bisa makan dengan tangan kalau di rumah sendiri atau hanya berdua dengan suami. Tapi ketika makan bersama dengan keluarga atau ke rumah orang lain harus pakai sendok dan garpu.

2.      Perbedaan cuaca dan lingkungan
            Cuaca di Turki ada 4 (empat) musim sama seperti di eropa dari mulai musim panas (summer) sekitar bulan Juni sampai Agustus, musim gugur (auntumn) sekitar bulan September sampai November, musim dingin (winter) sekitar bulan Desember sampai bulan Februari, dan musim semi (spring) dari mulai bulan Maret sampai Mei. Setiap musim memiliki suhu yang berbeda, bahkan ketika transisi dari musim satu ke musim yang lainnya kondisi suhu cuaca terkadang berubah drastis dari panas ke dingin atau dari dingin ke panas. Kadang cuaca berangin yang bisa membuat orang pusing, terkadang cuaca lembab panas tak karuan yang membuat orang pengen nyebur ke laut saat itu juga.

            Jadi dalam menghadapi perubahan cuaca seperti ini juga akan berpengaruh ke kesehatan badan, kesehatan kulit, kostum pakaian dan juga stok makanan dan sayuran yang tersedia. Karena di di musim dingin harga sayuran dan buah-buahan pasti akan naik dua kali lipat dari harga biasa. Tapi terkadang ketika musim dingin, buah jeruk jenis sunkis justru banyak di pasar dengan harga murah, kadang 1 TL perkilo (sekitar 5000 rupiah).

            Untuk pakaianpun dalam setahun kayaknya harus punya lebih banyak baju panjang, karena musim panas hanya 3 bulan, sisanya pasti dingin dan puncaknya pas winter dengan baju bertebal dan berlapis dengan sweater dan juga jaket/mantel bulu tentunya. Bagi perempuan, cuaca winter akan jadi musuh untuk kesehatan kulit karena akan membuat kulit jadi kering, jadi harus siap sedia krem pelembab atau semacam jenis vaselin agar kulit tidak kering.

            Intinya setiap perpindahan musim, baju pasti akan selalu di pack dan masuk laci gudang barang. Biasanya setiap musim dingin lewat, mantel atau jaket tebal di simpan atau di packing lagi ke lemari dan baju tangan panjang dan jaket biasa di keluarkan. Bisa di bayangkan repotnya dalam mengatur per-kostuman dan bongkar pasang lemari setiap pergantian musim kan.

3.      Perbedaan generasi antara mertua dan menantu (or just say miss-communication across generation)
            Hampir rata-rata kehidupan pernikahan suami istri selalu akan ada tantangan tersendiri dengan adanya kehadiran mertua di tengah rumah tangga pengantin baru. Dan ternyata hal ini menjadi salah satu faktor terbanyak “kericuhan” dalam rumah tangga anaknya. Apalagi ketika  pasangan tersebut harus di hadapkan dengan pilihan serumah dengan mertua, bisa di bayangkan ga nantinya akan seperti apa. Sebetulnya ada nilai positif dan negatif ketika harus tinggal satu atap dengan orang tua suami alias mertua.

            Positifnya jadi bisa belajar memasak makanan turki, belajar cara membersihkan rumah dari mulai ruang tamu, dapur, kamar dan toilet. Believe me, cara membersihkan rumah orang turki sangat detail sampe ke gagang pintu dan pintunya pun di lap bersih bolak balik hingga ke tiap sela-sela lampu hias yang ada di rumah. Wanita turki cukup bersih, rapih dan tertata banget kalau untuk urusan kebersihan dan kerapihan rumah. Bahkan kita bisa belajar bahasa dan adat istiadatnya juga sekaligus kalau serumah dengan mereka. Karena mertua adalah salah satu contoh terdekat untuk kita bisa belajar bersosialisasi dengan orang turki.

            Negatifnya, biasanya banyak yang ikut campur tangan dan ngatur dalam setiap hal urusan rumah tangga pengantin baru. Tapi tergantung orangnya juga, ada mertua yang cukup fleksibel dengan memberikan keluasan dalam segala keputusan rumah tangga anaknya. Tapi ada juga yang campur tangannya “extraordinary”, karena mungkin masih merasa mengasuh anaknya yang masih “kecil”. Dari mulai urusan rumah, rutinitas masing-masing dan sampai urusan pertengkaran antara pengantinnya itu sendiri. Apalagi kalau sudah punya anak, biasanya ibu mertua pun akan ikut mengurus atau ikut mengatur segala kebutuhan si bayi dari mulai makannya, bajunya dan bahkan waktu bermainnya. Karena katanya, mertua sudah berpengalaman dalam menangani urusan rumah, tapi terkadang mereka juga lupa bahwa menantu mereka adalah seorang istri atau seorang ibu baru yang harus belajar dan harus terjun langsung ke lapangan untuk bisa praktek langsung menangani urusan rumahnya sendiri.

            Jadi kalau sudah ada keputusan untuk menikah, pastikan sang suami sudah mencari rumah sendiri sehingga tidak perlu harus serumah dengan mertua. Kalaupun ternyata bisa pisah rumah, tetap untuk menjalin silaturahmi dengan orang tua dan keluarga suami. Selain untuk membina ikatan persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi, juga bisa menjadi media pembelajaran bagi kita untuk memahami segala sesuatu tentang kultur dan budaya keluarga di Turki.

            Tapi kalau kondisinya ternyata mengharuskan kita serumah dengan mertua, tinggal pintar menjaga sikap dan berkompromi, kuncinya tetap harus pintar juga dalam berkomunikasi. Kita juga harus ingat satu hal, bahwa suami kita di besarkan dan di urus oleh orang tuanya dan dengan gaya mereka, jadi kita perlu belajar bagaimana mengurus anak mertua kita, alias suami.

4.      Perbedaan adat istiadat dan kultur lintas negara
            Sekali lagi saya katakan kalau tinggal di luar negeri itu tidak se-keren, se-indah dan se-nyaman yang di bayangkan. Banyak sekali hal yang harus kita bisa beradaptasi dengannya, dan banyak sekali hal yang harus kita pelajari di sekitar lingkungan kita. Dimana salah satunya adalah adat istiadat dan kultur yang berlaku di negara tersebut. Entah itu adat kultur dalam bertamu, berkomunikasi, bertetangga, bersosialisasi dan yang lainnya.

            Misal adat istiadat dalam bertamu sudah saya bahas di postingan yang sebelumnya. Contoh lain misalnya adat orang turki dalam berkomunikasi, jangan kaget ketika mendapatkan 2 orang turki ngobrol satu sama lain dalam nada tinggi seperti yang sedang bertengkar, tapi ternyata itu hanya obrolan biasa yang topiknya cukup “hangat” tentang politik misalnya. Jadi nada tinggi mereka bukan bertengkar, tapi hanya sekedar diskusi. Tapi sekalinya orang turki harus bertengkar, pasti akan lebih tinggi dari pada suara yang sebelumnya, jadi just be ready aja ya kalau banyak suara nada “sopran” di sekitar kita kalau sudah berada di Turki.

            Satu lagi yang saya pelajari dari sifat kerasnya orang Turki. Ketika mereka marah, mereka akan mengeluarkan segala kemarahan mereka saat itu juga, dengan kalimatnya yang pedas dan keras serta dengan sikap mereka yang keras juga, tapi ketika marahnya selesai satu jam atau satu hari kemudan mereka akan ngobrol biasa lagi, saling bercanda atau berpelukan lagi satu sama lain. Hebat juga pengelolaan emosinya (big thumb). Beda dengan kultur orang Indonesia yang marahnya bisa di pendam atau mungkin jarang marah (karena orang indonesia kan ramah ya :D), tapi sekali marah lamanya minta ampun bahkan bisa dendam berbulan-bulan atau ujung-ujungnya bisa memutuskan tali silaturahmi. Tapi semua kembali kepada karakternya masing-masing, bisa jadi ada juga yang berbeda.


5.      Perbedaan makanan, bumbu dan lainnya
            Salah satu perjuangan lain yang harus di hadapi adalah urusan makanan. Jangan harap ada mas bakso atau mie ayam yang datang keliling ke depan rumah. Atau mengharapkan tukang gorengan dan tukang mie telor yang biasa mejeng di depan gang rumah. Semua makanan yang biasa kita tinggal panggil “mas” atau “mang”-nya, kalau di Turki kita harus bisa buat sendiri!!! Jadi kalau mau makan masakan Indonesia, buat bahannya sendiri, berjuang masak sendiri dan nikmati juga sendiri. Mau bakso?! buat sendiri, dari mulai menggilingnya dan merebusnya. Mau pempek, mau sambel atau mau rendang?! buat sendiri. Jadi harus siap dari sekarang ya kalau rindu dengan makanan itu semua harus siap berjuang sendiri. Apapun kondisinya, di Turki tidak ada rumah makan padang atau warteg langganan.

            Jadi sebelum ke Turki, pastikan membawa bumbu instant, atau bumbu lain dan bahan makanan yang tidak ada di Turki. Jika sewaktu-waktu rindu makanan tersebut kita sudah siap menyingsingkan lengan baju dan tempur di dapur.

6.      Perbedaan sistem sosial masyarakat, kepemerintahan dan politik
            Untuk sistem kemasyarakata di Turki, mulai dari pendataan sipil dan kependudukan cukup terdata dengan rapi dan canggih. Setiap orang Turki pasti memiliki KTP atau dalam bahasa turkinya disebut “KIMLIK”, dan masing-masing orang memiliki nomor kimliknya masing-masing, termasuk bayi yang baru lahir. Jadi tidak mungkin akan terjadi penggandaan data atau double kimlik karena data base kependudukan tersusun secara sentral dan bisa di lihat secara online di belahan kota manapun di seluruh turki. Jadi misal ketika ada warga turki yang menikah di luar negeri, misal di indonesia maka dia harus lapor diri ke kedutaan turki sehingga data dia bisa langsung di rubah statusnya menjadi menikah.

            Untuk kepemerintahan juga sejauh yang saya perhatikan secara general cukup disiplin dan bagus cara kerjanya, termasuk birokrasinya juga cukup simple dan mudah sehingga step by stepnya bisa di lakukan oleh setiap orang bahkan dari desa sekalipun. Misal untuk urusan KTP, passport, asuransi dan lainnya. Untuk mengajukan kimlik/ktp saja hanya membutuhkan 15 menit tunggu langsung jadi. Passport pun kalau tidak salah hanya menunggu sekitar 3-7 hari setelah pengajuan di tempat asalnya, dan passportnya di kirim langsung dari kantor pusat di Ankara lewat paket pos. Pokoknya masalah pelayanan pemerintah layak di acungkan jempol deh. Asal kita tahu aturan dan persyaratannya sudah cukup.

            Untuk fasilitas umum seperti taman bermain untuk anak-anak, fasilitas alat olahraga, lapangan bola basket atau lapangan skateboard tidak kalah keren seperti yang sering kita temukan di komplek atau di mall-mall. Sebetulnya semua fasilitas ini juga sangat masuk akal karena pajaknya yang tinggi, entah itu pajak listrik, air, gas, barang-barang elektronik dan pajak yang lainnya. Tapi pengelolaan pajaknya terlihat jelas dan di rasakan oleh masyarakat itu sendiri. Bahkan untuk kesehatan juga ada jaminan asuransi khusus bagi masyarakat yang tidak bekerja alias pengangguran.

            Untuk tatanan masyarakatnya rata-rata orang Turki tinggal di gedung apartemen, sangat jarang orang turki tinggal di rumah seperti gaya perumahan orang Indonesia. Kalau di kita perumahan sangat banyak, dan apartemen sekarang baru menjadi trend. Kalau di Turki rata-rata orang tinggal di gedung apartemen, adapun komplek perumahan satu lantai seperti di kita biasanya hanya untuk orang elit atau yang berada. Ada juga yang punya rumah sendiri di tanah sendiri biasanya orang-orang yang tinggal di desa-desa.

            Untuk masalah politik, kalau di lihat dari jauh seperti simple tapi kalau di lihat dari dekat lagi sebetulnya cukup kompleks. Secara garis besar politik di Turki ada beberapa kubu, dari mulai garis sekuler yang di wakili parti CHP partainya orang sekuler, garis islam yang di wakili dengan partai AKP partainya PM Turki Recep Tayyip Erdogan, garis islam nasionalis dengan partai MHP yang katanya mewakili untuk prinsip kebangsaan dan keislaman di satukan menjadi satu. Jadi kalau mau melihat cara pandang politik pasangan kita, coba tanya pendukung partai apa si doi. Tapi yang namanya politik tetap politik, setiap orang bisa saja berubah dan berbeda dengan prinsip aslinya.

            Mudah-mudahan poin-poin di atas bisa cukup memberikan gambaran secara general tentang perbedaan dan tantangan yang akan di hadapi nanti ketika hidup di Turki. Jika ada kesalahan atau kekurangan mohon di kasih tahu aja di komen atau send email langsung juga boleh. After all, saya hanya berdoa bagi siapapun yang sekarang sedang di landa kebingungan atau kegalauan dalam mengambil keputusan, semoga Allah/Tuhan memberikan pilihan dan jawaban yang terbaik bagi mereka. Aamiin

Wallahu alam bishawwab



Tuesday 14 August 2012

Suasana Ramadhan di turki (2012 / 1433)

Alhamdulillah kesan selama puasa di turki tahun ini... panas, gerah, lemes, karena kebetulan ramadhan tahun ini sampai beberapa tahun ke depan jatuh pas musim panas. Apalagi setiap bulan juli-agustus itu biasanya adalah puncak suhu terpanas saat summer session. Minggu awal ketika puasa aja suhunya mulai dari 35 sampe 40 derajat celcius!!! Fuiihhh keringatan terus tiap hari, dan kalau siang hanya diem di rumah kita berani keluar rumah ketika udah magrib ke atas.

Selain panas, jeda waktu dari shubuh/imsak sampai ke iftor/magrib juga cukup lama sekitar 16 jam!!! Soalnya kalau summer matahari nongolnya lebih lama, matahari terbit atau untuk imsak 04.12 dan matahari terbenam untuk iftor (magrib) jam 20.41. Ini jadwal imsakiyah di kota di mana aku tinggal di kota izmir;




Kalau ada pilihan bisa pulang kampung ke indonesia mending pulang deh, soalnya waktu lamanya berpuasa tetap 9 jam setiap hari, walau mungkin beda menit aja. Tapi ada untungnya tinggal di negara 4 musim seperti ini, kalau nanti  meng-qodho puasa bisa di lakukan pas musim dingin (winter) karena magrib cenderung lebih awal sekitar jam 17.00 hehehe :-D.


Trus untuk shalat tarawih, di turki melakukan 23 rakaat tapi dengan bacaan surat yang di lakukan dengan satu tarik nafas. Bisa di bayangkan ketika imam membaca Al Fatihah hanya satu tarikan nafas.... bismillahirrahmanirrahimalhamdulillahirrabilalaminarrahmanirrahimmalikiyaumiddiniyakana'buduwaiyyakanasta'inihdinashirathalmustaqimshirathaladzinaan'amta'alaihimghairilmaghdhubialaihimwaladhallin... amin.


Pas aku shalat tarawih di mesjid deket rumah sempet kaget, ini imam bacanya cepet banget, aku pikir cuman disini aja. Ternyata setelah aku perhatikan hampir semua mesjid di turki bacaan ketika tarawih memang seperti itu dengan irama super duper cepat. Jadinya kebawa pada saat melakukan gerakan shalatpun jadi terbawa cepet juga. Kasian banget para "teyze" atau wanita yang sudah berusia lanjut ketika melakukan gerakan shalat, mereka cukup terengah-engah dan kadang-kadang telat karena cape. Tapi khusus para teyze ini, mereka melakukan shalat dengan duduk di kursi plastik jadi agak ringan ketika mau berdiri lagi.




Nah, untuk malam lailatul qadar atau bahasa turkinya "kedir gecesi", mereka percaya jatuh pada hari ke- 26 ramadhan malam 27 (that is today when I wrote this blog). Setiap hari ke-26 ini masyarakat turki baik itu anak-anak, kawula muda yang gaul, ibu muda yang modis stylish, para teyze yang biasanya jarang ikutan shalat tarawih, pada malam 27 mereka berbondong-bondong ke mesjid untuk memohon doa. Ada yang mendoakan alharhumah ibunya atau ayahnya, ada yang berdoa khusus lainnya, macem-macem. 



Mereka percaya bahwa pada malam Lailatul Qadar yaitu malam ke-27 para malaikat akan turun ke bumi untuk mengabulkan doa manusia yang ada di bumi. Padahal kemuliaan malam Lailatul Qadar lebih dari pada itu kalau mereka tahu. Ketika amalan kita di lipatgandakan, ketika dosa kita yang telah lalu di hapuskan, ketika pintu syurga di bukakan ... siapa yang tidak tergoda untuk berlomba-lomba mendapatkan keberkahan itu.


Yang terakhir setiap kota, area atau wilayah di pelosok Turki, mereka selalu mengadakan kegiatan ifthor atau buka puasa bersama yang di danai oleh pemerintah setempat, organisasi tertentu, atau donatur atau dari sponsor lainnya. Suasana ifthor ini yang sangat berkesan mendalam. Rasa persaudaraan yang begitu kental dan kuat, ketika bertemu dengan orang lain yang baru kita kenal, saling berbagi dan mendoakan satu sama lain... Subhanallah. Bahkan di FB Maherzain memuji kebiasaan masyarakat Turki membagikan makanan untuk ifthor bagi siapa saja yang mau datang dan makan bersama di bulan Ramadhan yang penuh berkah.


Ramadhan ya Kareem... Ya Syahru Ramadhan.

Friday 3 August 2012

Kultur silaturahmi dan rasa kekeluargaan orang Turki

Ada sebuah pelajaran yang ingin aku share di blog ini.. yaitu kultur silaturahmi dan rasa kekeluargaan orang Turki yang luar biasa!!! Apalagi cara mereka menjamu tamu dan memperlakukan tamu... Masya Allah!!! Persis seperti apa yang di ajarkan Rasulullah kepada umatnya, mengagungkan tamu menjadi sebuah keharusan. Dan etika menerima tamu ini sudah mendarah daging dan menjadi kultur sosial di kalangan masyarakat Turki, aku pun banyak belajar dari mereka bagaimana cara menjamu dan mengagungkan tamu. Aku sudah membahas tentang bagaimana menjamu tamu ini sebelumya di postingan yang ini

Bagi diriku pribadi, yang aku rasakan selama ini... rasa kekeluargaan dan silaturahmi orang Turki cukup istimewa dan berbeda seperti orang kita  (khususnya aku yagn agak cuek, baru ngontak orang kalau ada butuhnya :-D). Contohnya ketika seseorang pulang dari tempat kerja jauh dan telah mengabarkan ke teman-temannya,pasti mereka akan marah karena nggak ngasih kabar atau ketemuan. Katanya kalau kita tidak saling kabar mengabari baik secara langsung atau tidak langsung, itu artinya kita tidak menghargai pertemanan kita sama mereka. Apa artinya teman kalau tidak saling memberi kabar satu sama lain. Duh, jadi malu... 

Contoh kecil lainnya dalam hal menyapa kabar atau bahasa turkinya "nasilsin". Hampir setiap hari atau setiap saat kalau kita ketemu dengan tetangga, teman atau pasti yang pertama kali di tanyak adalah "nasilsin", setelah itu akan merembet nanya kabar ibu, bapak, atau suami kita . Mungkin bagi kita itu sekedar basa basi, apalagi kalau keseringan hampir setiap saat akan membuat kita bosan dan membuat kita ambil jalan lain supaya nggak ketemu dengan orang yang kita kenal. 

Tapi bagi mereka, sebuah sapaan "nasilsin" (apa kabar) atau "ne var ne yok" (ada apa aja) yang lebih terdengar sebatas service lips (basa basi) ini sudah menjadi keharusan ketika bertemu dengan setiap orang. Kalau jarang ketemu bisa dibilang wajar menanyakan kabar, tapi ini hampir tiap hari kita ketemu tetep aja nasilsin ga lupa. Bahkan ketika kita bertamu pasti mereka menyambut hangat dan bilang hoşgeldin (selamat datang) dan nasilsiniz (apa kabar). Setelah kita duduk di dalam rumah kita akan mendengar pertanyaan yang sama hoşgeldin dan nasilsin :-).

Ketika menunjukkan rasa cinta kepada sesama anggota keluarga pun selalu di tunjukkan dengan berpelukan dan cium pipi kanan kiri, so touchinggg... Bahkan aku pun melihat sendiri bagaimana suami memeluk dan mencium pipi neneknya yang sudah berusia 80 tahun ke atas. Bahkan sempat bermanja-manja tidur di pangkuan beliau. Begitupun ayah mertuaku yang selalu menanyakan kabar tiap pagi  sama anak-anaknya "ne haber oğlum" pa kabar anaku???. Bentuk perhatian yang tidak seberapa tapi memberikan efek yang merekatkan rasa kekeluargaan satu dengan yang lainnya.



Budaya tolong menolong orang Turkipun ga tanggung-tanggung, mereka selalu menolong secara tuntas. Memang tidak semua orang sama, tapi generally orang Turki selalu memberikan yang terbaik ketika ingin menolong seseorang dan tidak menerima balas jasa. Kalau kita ingin membalas mereka dengan uang, mereka pasti akan marah, karena memang apa yang ingin mereka lakukan itu adalah tulus. Prinsip mereka menolong orang atau mengagungkan tamu adalah berkah untuk kehidupan mereka kelak.

Semoga menjadi pemicu untuk lebih meningkatkan silaturahmi dan mengikat rasa kekeluargaan dengan orang-orang terdekat kita tanpa balas jasa. ^_^

Friday 20 July 2012

List dan tips apa saja yang harus di bawa ke Turki

Sehubung dengan tulisanku sebelumnya tentang persyaratan nikah dengan orang Turki... for now my posting will share about some of tips and list what you should take when you will go to Turkey. Sudah sah menikah dengan orang Turki sudah pasti dong sang istri harus di bawa ke kota suami. Nah sebagai informasi juga kalau di turki walau segala serba ada tapi ada juga yang tidak ada. List yang aku sebutkan ini di luar dari dokumen penting, passport, ijazah segala sesuatu yang bersifat pribadi which is the important thing you should take with. Aku coba persingkat dan list satu satu deh ya sesuai dengan pengalamanku selama berasa disini...


1. Rice Cooker, dalam bahasa turkçenya pilav makinası. Walau sudah masuk ke Turki tapi tetefff harganya aje gile aja klo di bandingkan harga di tanah air. Pajaknya itu bowww... Beras juga ada disini walaupun harganya berbeda dan jenisnya pun berbeda-beda. Makanan dasar orang Turki adalah gandum atau terigu, tapi almost hampir setiap hidangan makanan utama orang Turki adalah R-O-T-I, nasi pun kadang-kadang di hidangkan tapi dengan cara memasak yang berbeda. Cari aja di search engine dengan keyword turkish pilav. 

So, kayaknya lebih hemat bawa dari indonesia aja... nanti ketika pas check in di airport bilang ke staff penerbangannya kalau ini rice cooker, mereka akan kasih stiker tanda barang pecah untuk dus rice cooker jadi orang bagian baggage nya akan hati-hati untuk menata barang kita.




2. Bumbu /rempah-rempah. Enaknya sih bawa bumbu-bumbu rempah yang sudah instant dalam kemasan (bumbu opor, bumbu sayur asam, bumbu rendang, dsb), tapi kalau mau bawa bumbu asli (sereh, pala, jeruk limau, pandan, terasi, dll) pun ga apa-apa sih asal di bungkus rapat dan rapih supaya ga bau di dalem koper. Bagi yang suka makanan daerah, seperti asin, pempek, rendang dsb mending bawa stoknya dari Indo juga. Tapi kalau untuk jajanan pasar atau makanan khas Indonesia lainnya (bugis, nagasari, kue basah, dll) kita bisa bikin di sini dengan catatan kita harus belajar resep dan cara masaknya dulu di Indo, atau nanti bisa explore sendiri resep-resepnya di website yang sudah tersebar banyak di internet dan praktek langsung dsini.



3. Buku. Bagi yang suka hobi baca atau yang punya buku pegangan hidup khusus, kayaknya harus layak di bawa dari tanah air. Sudah pasti di toko buku sini ga ada yang jualan buku bahasa Indonesia :-D, dalam bahasa Inggris juga ada tapi jarang. 



4. Baju. Saranku bawa baju dari Indonesia sedikit aja karena hanya bisa terpakai sebentar pada saat musim panas aja. Oh ya bawa juga baju daerah asal kota kamu seperti kebaya, baju bodong atau baju lainnya. Jadi kalau ada event tertentu kita bisa pakai baju khas daerah kita beserta aksesuarnya untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke orang sekitar. Karena di Turki ada 4 musim, jadi baju untuk musim dingin (winter), spring (musim semi) atau autumn (musim gugur) bahan dan gaya baju kita juga akan berbeda dengan musim panas (summer). Dan ketika pergantian musim kita harus siap packing bongkar baju, masukkin dan keluarkan baju sesuai dengan musimnya. 

5. Alat-alat elektronik praktik yang biasa di gunakan sehari-hari. Entah itu Laptop, MP3, camera digital, video recorder... dll yang bisa kamu bawa atau masukkan ke dalam koper. Karena harga alat elektronik di turki bisa 2x lipat dari harga di tanah air. Khusus untuk HANDPHONE, alangkah lebih baik beli disini saja, karena setiap handphone dari luar harys di daftarkan dan bayar pajaknya, dan untuk tahun ini (update 2024) harga pajaknya sangat fantastis. HP yang di bawa dari luar Turki bisa di gunakan bersamaan dengan kartu operator Turki sekitar 1-2 bulan, setelahnya tidak akan bisa aktif lagi karena harus di daftarkan IMEI dan bayar pajaknya.


6. Obat-obatan khas Indonesia. Buat yang punya masalah kesehatan khusus misalnya butuh minyak kayu putih atau minyak telon, alangkah lebih baik bawa dari indo aja karena di Turki ga ada minyak tersebut. Kalau mau bawa botol besar sekalian, tapi dengan catatan di masukkan ke koper bagasi dan botolnya harus di bungkus plastik dengan rapi dan rapat (just in case kalau bocor jadi ga kena ke barang lainnya). Kalau mau di bawa ke hand bag harus botol kecil sekitar 50-150 ml (itu aturan standar maskapai pesawat penerbangan, ga boleh bawa cairan melebihi 150 ml untuk handbag)




Emhhhh apa lagi ya??? Yang aku sebutkan di atas hanya sebagian kecil aja yang memang penting untuk di bawa for long stay in Turkey. Kalau masih ada yang kurang atau ada yang mau nambahin nanti tinggal di edit lagi deh. Selamat jalannnn bagi yang akan pergi ke Turki ^_^. Iyi yolculuklar!!!

Friday 13 July 2012

Persyaratan menikah dengan orang Turki di Indonesia

Subhanallah... begitu banyak sekarang para GELIN (bride) yang datang dari Indonesia hijrah ke Turki. Dulu pas aku datang ke Turki baru menemukan beberapa orang di kota anu dua orang, di kota itu satu orang, di kota timur tiga orang, walaupun sebetulnya memang ada juga yang sudah lama tinggal di Turki tapi baru kenal beberapa orang aja, itupun baru ketahuan pas aku udah kesini dan berkenalan dengan mereka baik itu di FB atau Ym-an. Dan sekarang masya Allahhhh.... kayaknya hampir tiap kota Turki selalu ada perwakilan gelinnya deh. 


Tapi ternyata nggak berhenti sampai disitu saja, dari waktu ke waktu ternyata makin bertambah euy... dan bahkan yang menemukan blog aku ini (almost) selalu ada yang nanya bagaimana cara atau persyaratan menikah dengan orang Turki dan pernikahannya di Indonesia B-). Karena biasanya yang bertanya seperti ini mereka punya LDR (Long Distance Relation) dengan calonnya di Turki, dan bisa jadi salah satu orangnya adalah yang baca blog ini... Yes, probably is it YOU?! hehehe :-). Well, welcome to the Indo-Turk Gelin World.


Jadi untuk menghemat waktu dan juga untuk sharing informasi bagi yang memerlukan, aku catat dan ulas sedikit ya tentang persyaratan menikah dengan orang Turki di Indonesia. Aku catat sesuai dengan step by step yang kami alami dulu ketika menikah di Bandung awal tahun 2008... dan kemungkinan ga akan jauh beda dengan kota lainnya. Insya Allah... Untuk pendaftaran/persyaratan di KUA silahkan tanyakan ke kantor KUA langsung ya :-D. Step di bawah ini pun di luar dari urusan Visa di doi ke Indonesia, katakanlah si Doi sudah memiliki visa untuk masuk ke Indonesia. So, step berikutnya yang harus di siapkan adalah...



1. Si doi harus bawa selembar kertas dari MUHTAR atau sejenis kelurahan di kota dia. Kalau ga salah namanya Nüfüs Aile Kağıt semacam kartu keluarga versi Turki yang membuktikan bahwa Doi benar-benar masih berstatus single. Kertas ini yang nantinya akan di bawa ke Indonesia.


2. Ketika datang ke Indonesia, usahakan mampir ke kedutaan Turki di Jakarta Jln. Rasuna Said dan temui staff orang Turkinya langsung untuk menyerahkan surat Nüfüs Aile Kağıt tadi. Si Doi ngobrol aja sama ke staf tersebut kalau doi mau menikah sama orang Indonesia dan minta di terjemahkan untuk persyaratan ke KUA. Nanti staff kedutaan Turki akan memberikan sebundel kertas dalam bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa si Doi benar-benar single, di tandatangan dan di cap sama kedutaan. Bundelan dokumen itu nanti di kasih ke KUA. Kalau pas aku waktu itu prosesnya hanya sehari kalau ga salah, kita bilang ke mereka kalau kita dari luar Jakarta jadi minta di proses saat itu juga. Pagi menyerahkan kertasnya, siangnya kembali ke kedutaan untuk ambil dokumennya.




3. Setelah urusan KUA selesai dan pernikahanpun sudah di laksanakan... alhamdulillah akhirnya syah jadi suami istri ya!!! Eitttt... jangan senang dulu dan jangan lupa mampir lagi ke kedutaan Turki, bisa juga sekalian buat visa untuk ke Turki nanti. Si Doi harus lapor diri dan bawa buku nikah versi KUA plus fotocopynya ke kedutaan, nanti kedutaan akan lapor ke pusat dan update status si Doi ke database pemerintah Turki klo si Doi sudah menikah! Trus minta surat keterangan lagi dalam bahasa Turki (nama suratnya aku lupa lagi) dari staff Turki-nya untuk mengurus buku nikah versi Turki (aku sih bilangnya "red book") ketika kamu dan si Doi sudah sampai di Turki nanti. Jadi nanti kita akan punya dua buku nikah, versi Indonesia dan versi Turki.







4. Step selanjutnya tinggal persiapkan mental untuk melangkah dan mengayomi rumah tangga bersama "orang Turki" pilihan kamu :-). Biasanya wanita Indonesia yang menikah dengan orang Turki pasti akan di boyong ke Turki, jadi ada beberapa tips dan list yang bisa aku sarankan untuk kamu siapkan dan dibawa ke Turki nanti... klik aja tulisanku yang satu lagi ya.


That's all folks.... semoga bermanfaat dan Barakallah... semoga menjadi keluarga yang SAMARA (SAkinah MAwadah wa RAhmah). Jika ternyata ada yang kurang atau ada yang kelewat kasih tahu ya... bisa by pm atau komen di sini. Thanks ^_^.