Alhamdulillah kesan selama puasa di turki tahun ini... panas, gerah, lemes, karena kebetulan ramadhan tahun ini sampai beberapa tahun ke depan jatuh pas musim panas. Apalagi setiap bulan juli-agustus itu biasanya adalah puncak suhu terpanas saat summer session. Minggu awal ketika puasa aja suhunya mulai dari 35 sampe 40 derajat celcius!!! Fuiihhh keringatan terus tiap hari, dan kalau siang hanya diem di rumah kita berani keluar rumah ketika udah magrib ke atas.
Selain panas, jeda waktu dari shubuh/imsak sampai ke iftor/magrib juga cukup lama sekitar 16 jam!!! Soalnya kalau summer matahari nongolnya lebih lama, matahari terbit atau untuk imsak 04.12 dan matahari terbenam untuk iftor (magrib) jam 20.41. Ini jadwal imsakiyah di kota di mana aku tinggal di kota izmir;
Kalau ada pilihan bisa pulang kampung ke indonesia mending pulang deh, soalnya waktu lamanya berpuasa tetap 9 jam setiap hari, walau mungkin beda menit aja. Tapi ada untungnya tinggal di negara 4 musim seperti ini, kalau nanti meng-qodho puasa bisa di lakukan pas musim dingin (winter) karena magrib cenderung lebih awal sekitar jam 17.00 hehehe :-D.
Trus untuk shalat tarawih, di turki melakukan 23 rakaat tapi dengan bacaan surat yang di lakukan dengan satu tarik nafas. Bisa di bayangkan ketika imam membaca Al Fatihah hanya satu tarikan nafas.... bismillahirrahmanirrahimalhamdulillahirrabilalaminarrahmanirrahimmalikiyaumiddiniyakana'buduwaiyyakanasta'inihdinashirathalmustaqimshirathaladzinaan'amta'alaihimghairilmaghdhubialaihimwaladhallin... amin.
Pas aku shalat tarawih di mesjid deket rumah sempet kaget, ini imam bacanya cepet banget, aku pikir cuman disini aja. Ternyata setelah aku perhatikan hampir semua mesjid di turki bacaan ketika tarawih memang seperti itu dengan irama super duper cepat. Jadinya kebawa pada saat melakukan gerakan shalatpun jadi terbawa cepet juga. Kasian banget para "teyze" atau wanita yang sudah berusia lanjut ketika melakukan gerakan shalat, mereka cukup terengah-engah dan kadang-kadang telat karena cape. Tapi khusus para teyze ini, mereka melakukan shalat dengan duduk di kursi plastik jadi agak ringan ketika mau berdiri lagi.
Nah, untuk malam lailatul qadar atau bahasa turkinya "kedir gecesi", mereka percaya jatuh pada hari ke- 26 ramadhan malam 27 (that is today when I wrote this blog). Setiap hari ke-26 ini masyarakat turki baik itu anak-anak, kawula muda yang gaul, ibu muda yang modis stylish, para teyze yang biasanya jarang ikutan shalat tarawih, pada malam 27 mereka berbondong-bondong ke mesjid untuk memohon doa. Ada yang mendoakan alharhumah ibunya atau ayahnya, ada yang berdoa khusus lainnya, macem-macem.
Mereka percaya bahwa pada malam Lailatul Qadar yaitu malam ke-27 para malaikat akan turun ke bumi untuk mengabulkan doa manusia yang ada di bumi. Padahal kemuliaan malam Lailatul Qadar lebih dari pada itu kalau mereka tahu. Ketika amalan kita di lipatgandakan, ketika dosa kita yang telah lalu di hapuskan, ketika pintu syurga di bukakan ... siapa yang tidak tergoda untuk berlomba-lomba mendapatkan keberkahan itu.
Yang terakhir setiap kota, area atau wilayah di pelosok Turki, mereka selalu mengadakan kegiatan ifthor atau buka puasa bersama yang di danai oleh pemerintah setempat, organisasi tertentu, atau donatur atau dari sponsor lainnya. Suasana ifthor ini yang sangat berkesan mendalam. Rasa persaudaraan yang begitu kental dan kuat, ketika bertemu dengan orang lain yang baru kita kenal, saling berbagi dan mendoakan satu sama lain... Subhanallah. Bahkan di FB Maherzain memuji kebiasaan masyarakat Turki membagikan makanan untuk ifthor bagi siapa saja yang mau datang dan makan bersama di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Ramadhan ya Kareem... Ya Syahru Ramadhan.
Selain panas, jeda waktu dari shubuh/imsak sampai ke iftor/magrib juga cukup lama sekitar 16 jam!!! Soalnya kalau summer matahari nongolnya lebih lama, matahari terbit atau untuk imsak 04.12 dan matahari terbenam untuk iftor (magrib) jam 20.41. Ini jadwal imsakiyah di kota di mana aku tinggal di kota izmir;
Kalau ada pilihan bisa pulang kampung ke indonesia mending pulang deh, soalnya waktu lamanya berpuasa tetap 9 jam setiap hari, walau mungkin beda menit aja. Tapi ada untungnya tinggal di negara 4 musim seperti ini, kalau nanti meng-qodho puasa bisa di lakukan pas musim dingin (winter) karena magrib cenderung lebih awal sekitar jam 17.00 hehehe :-D.
Trus untuk shalat tarawih, di turki melakukan 23 rakaat tapi dengan bacaan surat yang di lakukan dengan satu tarik nafas. Bisa di bayangkan ketika imam membaca Al Fatihah hanya satu tarikan nafas.... bismillahirrahmanirrahimalhamdulillahirrabilalaminarrahmanirrahimmalikiyaumiddiniyakana'buduwaiyyakanasta'inihdinashirathalmustaqimshirathaladzinaan'amta'alaihimghairilmaghdhubialaihimwaladhallin... amin.
Pas aku shalat tarawih di mesjid deket rumah sempet kaget, ini imam bacanya cepet banget, aku pikir cuman disini aja. Ternyata setelah aku perhatikan hampir semua mesjid di turki bacaan ketika tarawih memang seperti itu dengan irama super duper cepat. Jadinya kebawa pada saat melakukan gerakan shalatpun jadi terbawa cepet juga. Kasian banget para "teyze" atau wanita yang sudah berusia lanjut ketika melakukan gerakan shalat, mereka cukup terengah-engah dan kadang-kadang telat karena cape. Tapi khusus para teyze ini, mereka melakukan shalat dengan duduk di kursi plastik jadi agak ringan ketika mau berdiri lagi.
Nah, untuk malam lailatul qadar atau bahasa turkinya "kedir gecesi", mereka percaya jatuh pada hari ke- 26 ramadhan malam 27 (that is today when I wrote this blog). Setiap hari ke-26 ini masyarakat turki baik itu anak-anak, kawula muda yang gaul, ibu muda yang modis stylish, para teyze yang biasanya jarang ikutan shalat tarawih, pada malam 27 mereka berbondong-bondong ke mesjid untuk memohon doa. Ada yang mendoakan alharhumah ibunya atau ayahnya, ada yang berdoa khusus lainnya, macem-macem.
Mereka percaya bahwa pada malam Lailatul Qadar yaitu malam ke-27 para malaikat akan turun ke bumi untuk mengabulkan doa manusia yang ada di bumi. Padahal kemuliaan malam Lailatul Qadar lebih dari pada itu kalau mereka tahu. Ketika amalan kita di lipatgandakan, ketika dosa kita yang telah lalu di hapuskan, ketika pintu syurga di bukakan ... siapa yang tidak tergoda untuk berlomba-lomba mendapatkan keberkahan itu.
Yang terakhir setiap kota, area atau wilayah di pelosok Turki, mereka selalu mengadakan kegiatan ifthor atau buka puasa bersama yang di danai oleh pemerintah setempat, organisasi tertentu, atau donatur atau dari sponsor lainnya. Suasana ifthor ini yang sangat berkesan mendalam. Rasa persaudaraan yang begitu kental dan kuat, ketika bertemu dengan orang lain yang baru kita kenal, saling berbagi dan mendoakan satu sama lain... Subhanallah. Bahkan di FB Maherzain memuji kebiasaan masyarakat Turki membagikan makanan untuk ifthor bagi siapa saja yang mau datang dan makan bersama di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Ramadhan ya Kareem... Ya Syahru Ramadhan.