Setelah khilafah Utsmaniyah di Turki diganti dengan republik yang berbasis sekuler (pemisahan antara aturan negara dengan semua simbol agama), otomatis semua aturan kemasyarakatan, bahasa dan tatanan sosial pun berubah total termasuk aturan beragama seperti memakai jilbab dalam ajaran agama islam. Aturan pelarangan jilbab di terapkan katanya berdasarkan landasan sekularisme dimana awal negara republik didirikan oleh Kemal Ataturk. Walaupun sebetulnya rata-rata masyarakat penduduk Turki adalah muslim, tapi gaya hidup dan segala aturannya sudah cenderung menganut gaya Eropa.Yah... itu lah turki, negara Eurosia, jembatannya perbatasan wilayah Eropa dan Asia.
Tapi, menurutku pribadi masyarakat disini cenderung mengikuti kata hatinya dengan tetap menggunakan jilbab. Walaupun mereka ga bisa menggunakan jilbab ke sekolah atau ke kampus dan ke tempat kerjanya, tapi ketika di luar tempat umum banyak sekali wanita yang menggunakan jilbabnya dengan gaya dan ciri khasnya. Penuh dengan corak yang warna warni, lebih modern dan more stylish. Ada juga yang menggunakan jilbab dan jubah serba hitam seperti di Arab, bahkan ada juga menutup seluruh badan dan yang kelihatan hanya matanya saja tapi untuk yang ini sangat sedikit dan biasanya di wilayah Turki timur.
Bisa jadi perkembangan gaya jilbab di Turki yang cenderung lebih modern dan berwarna untuk menyesuaikan dengan situasi dan koındisi di Turki saat ini, jadinya supaya bisa lebih trend dan stylish (bergaya). Bahkan sekarang gaya jilbab Turki banyak di tiru oleh wanita pecinta hijab/jilbab di seluruh dunia. It's means Turkey has made the trendsetter for modern jilbab!!!
Untuk masalah aturan pelarangan jilbab ini terus terang saya agak risih banget. Masalahnya koq dengan atas nama pemikiran sekularisme masalah berpakaian saja di batasi? Bukannya itu hak semua orang mau berpakaian dengan gaya apapun toh. Saya dulu pernah mendengar alasan kenapa Turki melakukan pelarangan jilbab, katanya kalau simbol Islam muncul, maka akan memicu simbol simbol agama lainnya juga bermunculan. Emhh.. menurutku sih alasan ini terlalu mengada-ngada.
Whatever.... yang jelas soalnya aku pernah mengalamai sendiri tentang pelarangan jilbab ini. Hari itu kebetulan aku harus chek-up kehamilan ke Rumah Sakit dimana tempat aku akan melahirkan. RS tersebut bisa memotong jalan dengan memotong jalan ke sebuah kampus supaya nggak muter jalannya. Soalnya letak RS itu tepat di belakang kampus tersebut. Suamiku sempat berpesan "IF THEY AGREE YOU CAN GO INSIDE THAT CAMPUS. OK"
"If they agree.... " emhhh aku pikir paling cuman prosedural atau basa-basi keamanan doang, masa cuman lewat doang ga ngijinin sih. Aku sama sekali nggak "ngeh" atau mikir macem2 tentang warningnya suamiku ini. Singkat cerita, aku dan mertua yang mengantarku ke RS masuk ke kampus tersebut. Saat itu masih ada beberapa mahasiswa yang berseliweran di kampus walau hari udah sore. Bahkan, aku lihat juga ada beberapa perawat berpakaian putih dari RS tersebut pada lewat ke kampus itu. Ah... ternyata normal, biasa ajah.
Setelah masuk ke area kampus, tiba-tiba dari belakang ada pria mendekati aku... ternyata dia security kampus. Awalnya dia ngomong pake bahasa turki, sebetulnya aku agak mengerti dia ngomong apa. Kurang lebih dia ngomong gini "Arkadaslar, siz nereye gidiyorsunuz, biz gormedik onunde?" Friend, where you want to go, we not see you from in front?" dia langsung negor aku tanpa lihat wajahku. Trus mertua yang jalan di depan aku dia melirik ke belakang dan jawab kalau kita mau ke hastanesi atau rumah sakit.
Setelah aku balik badan dan lihat dia secara face to face, kayaknya tuh security kayak yang takjub wajahku yang agak chinese :-D (narsis), dia langsung rada gugup dan bingung juga mau negor lebih lanjut. Trus dia lanjut ngomong ke mertua ku "I am sorry we are only staff, the rule in here is hijab impermissible . If the university rector see, i will lost my job. Please say to this woman to open the hijab". Whatsss enak ajaaa!!!
Mertuaku langsung bilang maaf kita kagak tahu, kita bisa cuman mau numpang lewat aja mau ke RS di belakang sana. Akhirnya security itu bilang lagi "tamam, it's ok because this woman yabancı (foreign), please walking fast. I will guide you until the gate" Lagian posisi kita udah masuk setengah jalan, dan pintu gerbang udah dekat.. paling tinggal berapa langkah lagi. Alhamdulillah... di lancarkan.
Pantesan pas aku masuk ke halaman kampus, beberapa mahasiswa ada yang memperhatikan aku trus lihat ke perutku yang endut. Aku pikir mungkin karena aku berwajah beda, asia banget dan lagi hamil pula, masuk kampus mau ngapain. Ternyata kayaknya karena aku berjilbab!!! Baru deh aku ngeh sama warningnya suamiku, ini toh maksudnya.
Pas suami nyusul ke RS, kita akhirnya diskusi tentang kejadian tadi. Koq aku di minta buka jilbab segala sih?! kan cuman numpang lewat, dan aku juga bukan mahasiswa di kampus itu dan bukan orang turki pula. Trus jawabnya itu sudah peraturan pemerintah, setiap orang yang memasuki wilayah akademik (sekolahan dan universitas) nggak boleh pake jilbab dan identitas keagamaan walaupun dia foreign dan numpang lewat doang.
Huuuuuhhhhh menyebalkan banget peraturan Turki yang satu ini. Dulu aku seneng banget pas denger peraturan larangan jilbab di cabut sama presiden Abdullah Gül dan Recep Tayyib Erdoğan. Tapi karena dari partai rival sang presiden yaitu partai sekuler, menggugat partainya presiden (AKP) ke pengadilan mahkamah hukum tinggi negara, jadinya peraturan larangan jilbab ini di berlakukan lag. Payah.. payah... payahhh!
So.. kalau nanti mau masuk ke kampus atau wilayah akademis, tanya dulu ke satpam boleh masuk dengan jilbab nggak.