Monday 16 March 2009

Adat Turki seputar bayi dan ibu melahirkan


Semenjak aku melahirkan sampai sekarang, aku masih terheran-heran dengan adat di turki, ternyata masih percaya dengan yang berbau animisme juga yah. Padahal kan negara Turki terkenal dengan sekulernya dan bahkan gaya kehidupannya sudah sama dengan gaya eropa. 

Kali ini aku mau tulis tentang budaya dan adat istiadat Turki seputar bayi dan ibu yang sudah melahirkan. Ini ada beberapa yang aku ingat berdasarkan pengalamanku tinggal di turki.

1. Pas bayi lahir, di kasih setetes madu di daerah bibirnya atau sekitarnya. Pas aku lahir ibu mertua sempat ambbil madu dari tatanan makananku dari rumah sakit. Pas aku tanya buat apa madunya? katanya buat pemanis sang bayi, nggak ngerti deh apa maksudnya. Padahal kan yang namanya bayi baru lahir, semuanya juga manis, cute and sweet. So what gitu loh dengan madu, nggak ngaruh kali.

2. Bayi dan ibu yg melahirkan (alias masih nifas) nggak boleh keluar rumah selama 40 hari, kecuali kalau urusan penting boleh keluar rumah. Apa maksudnya mungkin karena masa nifas kali yah, kan menurut hadits masa nifas seorang wanita sekitar 40 hari. Tapi apa iya termasuk di larang keluar rumah juga? emhhh

Setahu aku sih status wanita nifas memang sama seperti wanita haid, aturannya cuman nggak boleh shalat, puasa, baca Al Quran, ke mesjid, dll, tapi kalau enggak boleh keluar rumah? kayaknya aku belum baca haditsnya deh. Aku nggak tanya macam-macam, tapi di pikir-pikir aku memang mau istirahat, di tambah sekarang di izmircuacanya masih dingin pula makanya nggak berani keluar rumah bawa bayi.

3. Bayi yang baru lahir kalau lagi tidur sendirian di kamar, di taruh Al Qur'an dan pisau atau alat tajam lainnya di samping atau di dekatnya. Katanya buat menolak gangguan syetan... whatsss!!! yang ini aku nggak setuju banget. Na'udzubillah.... aku pikir di indo doang yang punya kepercayaan kayak ginian ternyata di Turki yang terkenal sekuler juga masih percaya toh. Lah yang bisa menolak gangguan syetan hanya Allah dengan perantara doa dan surat dari Al Quran, seperti yg di contohkan oleh Rasulullah SAW. lah terus pisau buat apa???... apa iya mereka takut, emang bisa di singkirkan dengan benda nyata... Anehhhh

4. Hari ke-20 dan hari ke-40 si ibu dan baby harus mandi dengan air yang di celupin di dalamnya dengan 40 batu yang sudah di bacain Al Ikhlas, trus 1 perak dan 1 emas. Trus mandinya juga nggak boleh bareng, dan si ibu nggakboleh liat anaknya mandi. Istilah turkinya "Kırklama", Duh macem2 deh!!!

Nggak ngerti juga maksudnya buat apa, cuman pas aku tanya suami katanya ini hanya adat Turki sebelum datangnya Islam yang turun temurun, tapi sekarang adatnya sudah di renovasi (sumber katanya dari website tentang budaya Turki). Aku bilang aja asal nggak ada tujuan ke arah syirik deh...

5. Baju bayi di jemur hanya sampai magrib, jangan di diamkan di luar jemuran hingga malam. Katanya, nanti ada "melek " atau makhluk halus yang mencium baju bayi yang masih kecil. Ini berlaku sampai umur bayi 40 hari, setelah lewat dari itu nggak apa-apa di jemur sampai malam. Owallahhhh... repoot.

6. Ibu yang lagi hamil atau bayi hingga umur 1 tahun di peniti-in "nazar boncuk" atau "Evil eyes" di bajunya. Nazar boncuk ini cukup terkenal di Turki, bentuknya berupa hiasan bulat berwarna biru di tengahnya ada lingkaran biru gelap dan hitam gitu mirip seperti retina mata. Katanya buat penolak bala atau musibah dan semacamnya.
Lagi-lagi berbau mistis, menggantungkan keselamatan dengan sesuatu seperti ini. Sama aja dengan jimat dong, dan akhirnya jatoh ke syirik. Padahal kan yang namanya keselamatan, kematian ada di tangan Yang Maha Kuasa, walaupun manusianya sendiri yang harus mengawali berusaha untuk keselamatan dirinya.

Bener juga saran temanku di ausie yang sama-sama menikah dengan orang turki, kalau jadi berangkat ke Turki bawa buku-buku rujukan tentang agama. Nah, kerasa nih sekarang, jadinya bisa buka-buka lagi rujukan supaya lebih menguatkan iman. Alhamdulillah, buku-buku seputar BAB SUNNAH FIKIH, ensiklopedia muslimah, buku-buku islami pas mahar, dan beberapa buku favorit aku yang lainnya ikut aku bawa kesini.

Makanya dulu pas terbang ke Turki, kiloan bagasi sempet over limit karena bawa buku. Padahal ada satu kantong lagi yang nggak kebawa, jadinya di siapkan list buku yang lain pas pulang lagi nanti.